Hai.
EMOSI PADA ANAK
“Adek kalau laper harus apa ?” “Adek kalau capek harus apa?” “Adek kalau marah harus apa?” “Adek kalau sedih harus apa?” Jika pertanyaan diatas belum bisa terjawab dgn baik oleh anak. Maka, sebaiknya Anda disarankan mulai mengajarkan emosi pada anak Anda hehe.
Beberapa pertanyaan diatas cara yang mudah utk mengecek kemampuan regulasi emosi pada anak. Harapannya jika regulasi emosi anak baik, maka kemampuan beradaptasi, berelasi secara sosial pun akan baik pula.
Di youtube, byk video yg menanyangkan video anak kecil marah dgn berkata kasar dan menunjukkan jari tengahnya. Anak tsbt ingin menunjukkan suatu emosi, emosi marah. Dengan cara yang ia pelajari dan yang ia dapatkan dari lingkungan sekitar.
Apa yang ia pelajari? Kurang lebih dipikirannya “jadi cara menunjukkan marah itu, aku harus menunjukkan jari tengah, menunjukkan berkata kasar” dgn begini aku bisa menunjukkan rasa marah. Makanya, ketika marah dia jadi berkata kasar.
Apakah fenomena trsbt wajar? Ada kemungkinan ini menjadi wajar. Karena kita ga pernah terbuka untuk mengajarkan emosi. Masih aneh rasanya “masa iya marah aja pakai diajarkan, kalo bisa anak kecil ya gaboleh marah dong” begitu kira-kira.
Sadari, emosi marah/sedih bukanlah hal yang tabu utk dibicarakan dgn anak, maupun dgn siapapun. Jika emosi marah/sedih pd anak diredam/dibiasakan diregulasi, yg anak pahami adlh aku akan disayang sm mama papa klo aku merasa senang. Klo aku sedih/marah, mereka tdk akan syg padaku.
Padahal tidak seperti itu bukan? Kita akan sayang dgn anak, apapun kondisinya, apapun itu saat sakit, sedih, marah, dan semuanya.
Solusinya? Ajarkan sedini mungkin. Poin 1 : Mengajarkan emosi bs dimulai memberi contoh gambar emosi. Jika anak sudah paham tanyakan, “adek klo marah kyk gmn mukanya? Oh gitu ya, klo sedih gimana mukanya? Oh gitu sedih.” kurang lebihnya mengajarkan bermain ekspresi dgn wajahnya.
Bisa jg dgn menunjuk gambar mana yg menunjukkan gambar sedih, gmbar mana yg menunjukkan marah. Pertanyaan bs jg dimodifikasi spt, “adek klo marah krn apa? karena mainannya diambil sm kakak ya?” supaya paham,”oh selama ini klo mainanku direbut sm kakak namanya emosi marah to”
_To be continue_