MAKALAH, Pengetahuan

PELATIHAN SAR (SEARCH AND RESCUE) MENWA JAYAKARTA

  1. Pengertian SAR

SAR merupakan singkatan dari Search And Rescue yang mempunyai arti usaha untuk melakukan pencarian, pertolongan dan penyelamatan terhadap keadaan darurat yang dialami baik manusia maupun harta benda yang berharga lainnya. SAR merupakan kegiatan kemanusiaan yang dilakukan secara suka rela dan tanpa pamrih dan merupakan kewajiban moril bagi setiap individu yang terlatih untuk melakukan pertolongan terhadap korban musibah secara cepat, tepat dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya/potensi yang ada, baik sarana dan prasarana maupun manusia yang ada. Untuk mencari keberadaan korban di tempat kejadian/bencana tim SAR dapat menggunakan alat untuk mengetahui panas/tidaknya tubuh seseorang, blood detector dan sar dog.

Team Sar ini mempunyai motto 3P yaitu:

  1. Percaya diri, untuk menyelamatkan atau menolong seseorang dibutuhkannya kepercayaan diri sendiri agar tidak adanya keraguan ketika diri kita mencoba untuk menyelamatkan korban.
  2. Pemberani, menjadi tim SAR tentunya harus pemberani dalam melewati segala keadaan atau kondisi yang berbahaya bahkan untuk dirinya sendiri hanya untuk menyelamatkan seseorang.
  3. Peduli, setiap tim SAR harus punya kepedulian terhadap dirinya sediri, rekan, serta orang lain.

  1. Penyelamatan

  1. Penyelamatan RJP

Menyelamatkan seseorang yang sudah tak bernafas dan denyut nadi sudah tak terdeteksi adalah dengan bantuan RJP (Resusitasi Jantung Paru). Untuk RJP itu sendiri tahapannya , yaitu:

  1. Danger, sebelum kita memberi pertolongan korban kita harus memastikan diri kita dan situasi/lingkungan sekitar terbebas dari bahaya.
  2. Respon, bangunkan korban dengan cara menepuk kedua dada kanan dan kirinya agar korban bisa memberikan respon.
  3. Jika korban tidak merespon, gerus dada di tulang rusuk dengan tangan yang dikepal.
  4. Jika korba masih belum merespon, minta seseorang mencarikan bantuan dan tim medis.
  5. Lalu, cek pergerakan apakah ada nafas dengan melihat adanya pergerakan dada yang naik turun dan memeriksa denyut nadi dengan dua jari yang diletakan di jakun dan ditarik kesampingnya atau memeriksa nadi di pergelangan tangannya.
  6. Hitung sampai 5 detik jika masih tidak ada respon, segera lakukan kompresi.
  7. Ukur 3 jari dengan tangan kiri dari ulu hati lalu letakan tangan kanan kita di atas 3 jari itu atau lebih mudahnya, diantara sejajar dengan puting susu. Selanjutnya letakan tangan kiri diatas tangan kanan dan eratkan kedua tangan kita.
  8. Tangan harus lurus lalu pompa jantung sebanyak 30 kali, menggunakan tenaga dari badan kita bukan dari tangan kita.
  9. Setelah itu langsung beri nafas buatan dengan menaikan dagu korban, tutup hidung dan buka mulut korban dengan menarik dagunya.
  10. Beri nafas buatan sebanyak 2 kali, setiap kita beri nafas harus ada jeda 5 detik untuk melihat ada atau tidaknya respon korban. Dan selama kita memberi nafas buatan lihat perut/dada korban untuk melihat apakah udara yang kita kasih masuk atau tidak kedalam tubuh korban.
  11. Cek kembali apakah ada respon dari korban. Dengan menghitung 10 detik, 5 detik untuk menghitung nafas dan 5 detik untuk mengitung nadi.
  12. Jika masih belum ada respon, lakukan RJP ini selama 5 siklus atau lebih.

RJP dapat dihentikan ketika :

  • Kita sudah lelah.
  • Bantuan telah datang.
  • Korban telah sadar.
  • Korban sudah meninggal.

Untuk korban yang tak sadar karena tenggelam, setelah dilakukan RJP dan korban tersebut sadar maka segera lakukan beberapa hal ini:

  1. Tangan yang dekat dengan kita bisa dirapatkan, yang jauh diletakan dipipi korban.
  2. Kaki yang jauh ditekuk ke kaki yang dekat dengan kita.
  3. Tarikan tubuh korban kearah kita menjadi tengkurap, lalu miringkan kepalanya agar bisa bernafas dan air yang masuk bisa segera keluar.

Jika korban hanya tidak bernafas tetapi ada denyut nadi cukup diberi nafas buatan saja.

  1. Water Rescue

Untuk menyelamatkan korban di air diperlukannya penyelamatan water rescue, adapun alat-alatnya terdiri dari:

  1. Perahu Karet LCR

Perahu ini dapat memuat max 12 orang, dengan skipper (pengemudi).

  1. Dayung

Dayung terdiri dari 3 bagian:

  1. Grip
  2. Batang
  3. Daur

Cara menggunakan dayung adalah:

  • Tangan yang satu letakan di ujung grip.
  • Tangan satunya lagi letakan di batang dayung bagian bawah.
  • Pegang dayung dengan tangan yang lurus, lalu mulai dayung dari depan kebelakang.

  1. Rompi (Jaket Pelampung)

Rompi yang biasa dipakai adalah rompi pelampung yang terdapat kancing/resleting pada rompi tersebut agar lebih aman ketika digunakan.

  • String Line

Kegunaan string line ini yaitu untuk mengevakuasi korban dari satu titik tujuan ke titik lainnya. Untuk menggunakan string line ini tidaklah mudah anda harus bisa mengikat tali simpul terlebih dahulu sebelum menggunakan string line agar penggunaannya lebih aman dan kuat saat dipakai. Adapun macam-macam tali simpul untuk string line, antara lain:

  1. Simpul sosok
  2. Simpul mata
  3. Simpul mati
  4. Simpul hidup
  5. Simpul rangkap
  6. Simpul anyam
  7. Simpul anyam rangkap
  8. Simpul kambing

 

  1. Keamanan Dasar Api

Apa itu api? Api merupakan suatu reaksi kimia yang berupa oksidasi yang bersifat eksotermis dan diikuti oleh pengeluaran cahaya & panas. Contohnya gesekan dari kedua busi dapat terbentukanya percikan api.

  1. Fire Triangle (Segitiga Api)

3

Segitiga api terdiri dari oksigen, bahan bakar, panas dan adanya reaksi. Apabila satu sisi dari segitiga api kita hilangkan maka tidak akan terjadinya api. Untuk menghilangkan/memadamkan api terdapat beberapa proses, diantaranya:

  • “STARVING”, yaitu dengan menghabiskan bahan bakarnya.
  • “SMOTHERING”, yaitu menghentikan oksigen yang masuk.
  • “COOLING”, yaitu mendinginkan panas disekitarnya.
  1. Kelas dari Api

Api disebabkan oleh beberapa hal yang terbagi dalam beberapa kelas, diantaranya:

  • Kelas A: karena benda padat (material). Contohnya kertas dan daun kering.
  • Kelas B: karena benda cair. Contohnya spirtus, bensin, solor, dan bahan pelarut.
  • Kelas C: karena benda gas. Contohnya hydrogen, gas dan H2
  • Kelas D: karena logam. Contohnya metal , potassium, sodium, dan magnesium.
  • Kelas E: karena listrik.
  • Kelas F: kelas ini yang terbaru , yaitu karena Cooking fats.

  • Alat Pemadam Kebakaran

Untuk memadamkan api dibutuhkannya alat pemadam kebakaran. APAR atau Alat Pemadam Api Ringan adalah alat pemadam kebakaran yang mudah untuk dibawa dan dapat digunakan oleh satu orang saja. Cara menggunakan APAR, yaitu:

  • Cek tekanan dari APAR, pastikan jarum merah berada ditengah-tengah.
  • Pegang tabung dengan kuat.
  • Tarik pin pengaman yang berbentuk seperti kunci pada APAR.
  • Sebelum menyemprotkan pastikan arah angin mengarah ke sumber api. Lalu, tekan tuas pegangan/katup yang terletak diatas tabung.
  • Semprotkan isi tabung ke sumber api, semprotkan dari satu sisi ke sisi lain dengan gerakan menyapu.

APAR harus ditempatkan ditempat-tempat yang memenuhi syarat, yaitu:

  • Setiap jarak 15 meter.
  • Ditempatkan di tempat yang mudah terjangkau dan terlihat.
  • Tidak terkunci.
  • Pemasangan APAR dengan ketinggian max 1,2 meter.
  • Setiap APAR harus dipasang menggantung

Penggunaan APAR digunakan dalam berbagai golongan/kelasnya, yaitu:

FOAM DRY CHEMICAL POWDER CARBON DIOXIDE (CO2)
 Kelas A
 Kelas B
 Kelas C
 Kelas D
 Kelas E
 Kelas F

Jangan pernah memadamkan api yang terdapat minyak didalamnya dengan air, terutama jika anda memasak di dapur. Kesalahan ini sering dilakukan oleh banyak orang untuk memadamkan api minyak. Namun yang sebenarnya terjadi adalah air hanya akan membuat keadaan semakin menjadi buruk.

Api dan air tidaklah dapat bercampur karena air memiliki massa yang lebih berat dibandingkan dengan minyak. Air yang terkena minyak akan tenggelam ke dasar tempat masak membuat air dan minyak menjadi sangat panas dan menguap dengan cepat. Penguapan tersebut akan meluas dengan sangat cepat dan membuat api yang menyala lebih besar dari sebelumnya.

Dan bila anda seorang diri jangan pernah anda melawan api yang besarnya melebihi tong sampah. Sebaiknya cari bantuan dan segera panggil pemadam kebakaran karena hal tesebut tidak akan memungkinkan anda untuk memadamkannya sendiri.

Jika anda terjebak dalam suatu ruangan yang disekelilingnya terdapat banyak sekali asap yang memungkinkan anda akan sesak nafas atau tidak terlihatnya benda-benda disekeliling anda, sesegeralah anda menunduk sambil mencari akses jalan keluar. Karena dibawah sana akan selalu ada oksigen dan asap-asap akan selalu berada diatasnya.

  1. Penyebab/sumber terjadinya api

  • Cooking (49%)
  • Open Flame (10%)
  • Heating (9%)
  • Incendiary/Arson (8%)
  • Smooking (4%)

Tinggalkan komentar